Ada Lebih Dari Yang Terlihat di Pulau Nusa 

Dari sudut pandang kami, destinasi ideal memadukan pemandangan alam dan tradisi sosiokultural yang berkelanjutan. Trio pulau Nusa Penida, Lembongan, dan Ceningan menjadi contoh tempat seperti itu. Tiga memang merupakan angka ajaib. 

Kepulauan Nusa

pantai kepulauan nusa
Pantai Crystalbay (Perjalanan Barat)

Kabupaten Klungkung merupakan salah satu wilayah yang Anda lewati untuk menuju tempat lainnya. Kalau ke Karangasem atau Lombok pasti lewat Klungkung. Merupakan kabupaten kecil, terkecil di Bali, dengan luas daratan hanya 315km2, dan 64.4% diantaranya terletak di lepas pantai di tiga pulau Nusa. Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan. 

Kebanyakan orang melakukan perjalanan ke trio kepulauan Nusa melalui Sanur, naik perahu selama 30 menit, namun Anda juga bisa naik kapal cepat atau feri dari pelabuhan Padangbai, bersama dengan sepeda motor Anda, jika Anda menginginkan kenyamanan itu. Pulau-pulau ini telah menjadi tujuan wisata yang semakin populer sejak akhir tahun 2000an karena semakin banyak orang yang menemukan kemegahan alamnya, jauh dari hiruk pikuk atraksi utama Bali. 

Ketiga pulau Nusa ini merupakan bagian dari gugusan pulau (mirip dengan Kepulauan Seribu atau Kabupaten Kepulauan Seribu di lepas pantai Jakarta), namun menonjol dibandingkan yang lain. Gili Trawangan tidak terlalu ramai dengan kafe dan resor dibandingkan Gili Trawangan (berkah) dan mungkin tidak terlalu jauh dan terpencil seperti yang dibayangkan.

Namun, mereka memiliki budaya dan tradisi menarik yang unik di pulau-pulau tersebutNyepi Segaradan tari mistik Sang Hyang Jaran. Oh iya, pantainya berpasir putih dan airnya biru jernih. Bagaimanapun, kami masih di Bali. 

Pulau Nusa

 

Goa Giri Putri  

Mengungkap Misteri Pura Gua Bali  

Kuil Suci (pura) di Bali adalah salah satu tempat ibadah paling indah di dunia, dan 

itu dapat ditemukan di lokasi yang tak terbayangkan. Termasuk di dalam gua. Goa Giri Putri di Nusa Penida bukan hanya rumah bagi satu orang sajalimapura tempat penduduknya berdoa dan mengadakan upacara pada tanggal-tanggal suci. 

Mengingat cara yang hampir sulit untuk mencapai candi, sungguh mengesankan bagaimana mereka membangun candi di tempat yang terbatas, terutama karena Anda harus menaiki 110 anak tangga dan menyelinap melalui bukaan setinggi 80cm untuk memasuki Goa Giri Putri.

Pura ini didedikasikan untuk Siwa, Dewa Penghancur dan Rekreasi, yang bersama Wisnu dan Brahma, merupakan trio dewa suci dalam agama Hindu Bali. Menariknya, nama belakang gua itu—”putri“, artinya perempuan—mengacu pada sifat yang melekat pada Tuhan sebagai baik dan penuh kasih sayang. 

Masyarakat Bali juga berziarah ke Goa Giri Putri untuk membawa pulang air suci dari dalam gua karena diyakini memiliki kekuatan penyembuhan. Meskipun ini adalah situs keagamaan, orang luar mungkin mengunjungi gua tersebut (30 menit dari desa Toyapakeh), namun yang terbaik adalah meminta pemandu lokal untuk menunjukkan langkah-langkahnya jika Anda berencana untuk mengambil bagian dalam semacam pembersihan, sebuah kegiatan terbuka untuk- Upacara wisata dipimpin oleh seorang pendeta. Dan selalu ingat: kenakan pakaian yang sopan. 

Pulau Nusa

Nusa Lembongan 

Nusa Lembongan menerima pengunjung terbanyak dari ketiga pulau tersebut karena medannya yang lebih mudah diakses. Situs populernya meliputi pemecah ombak Devil's Tears yang spektakuler dan Pantai Mushroom Bay yang berpasir putih dan indah. 

Pemandangan umum lainnya di Nusa Lembongan adalah ramainya aktivitas petani rumput laut di sepanjang garis pantai. Setelah ditinggalkan demi karir yang lebih menguntungkan di sektor pariwisata dan perhotelan, budidaya rumput laut kini kembali menjadi bisnis—salah satu penyebabnya adalah pandemi, ketika banyak keluarga beralih ke praktik ini dalam upaya untuk menghidupi diri mereka sendiri dan komunitas mereka, termasuk keluarga. generasi yang lebih muda. 

Saat fajar, para petani menuju ke pantai untuk merawat rumput laut merah mereka (darikappaphycus alvarezii dan Eucheuma spinosumvarietas), yang hanya membutuhkan waktu 30 hari untuk dipanen. “Yang hebat dari budidaya rumput laut adalah siapa pun bisa melakukannya, dan air di Lembongan sangat cocok untuk budidaya rumput laut,” kata Made Masak, koki di Morin Resort yang menggunakan rumput laut untuk hidangan penutup dan mangkuk smoothie-nya. Fakta menarik: Indonesia adalah eksportir rumput laut nomor satu pada tahun 80an, yang digunakan untuk konsumsi serta industri farmasi dan kecantikan. Namun, ketika pariwisata mulai berkembang, produksinya menurun, dan kini Tiongkok menjadi eksportir utama rumput laut. 

Namun keadaan bisa berbalik di masa depan. Chef Made, misalnya, memperjuangkan sumber makanan lokal, dan rumput laut adalah produk unggulan tidak hanya di Lembongan tetapi juga di Nusa Penida dan Nusa Ceningan.

Yayasan lain di Kepulauan Nusa juga mencoba menyoroti budidaya rumput laut di Nusa Lembongan, seperti Coral Triangle Center yang mendukung perempuan petani dari Desa Suana (yang suaminya meninggalkan profesinya untuk bekerja di hotel) dan Made Suarbawa dari Good Farming Story yang telah membudidayakan rumput laut selama 30 tahun.

Misi mereka sama: memperluas peran penduduk pulau tersebut lebih dari sekedar penjual rumput laut yang mereka budidayakan dan sebagai pekerja kreatif yang dapat mengolah dan memasarkannya ke konsumen internasional. Hasil yang menjanjikan antara lain kerupuk rumput laut, sabun, dan cairan pencuci piring. 

 

Untuk melihat aksi para petani rumput laut, pergilah ke Pantai Mahagiri atau sekitar jembatan kuning ikonik Lembongan-Ceningan. 

Pulau Nusa

Nusa Ceningan 

Terakhir adalah Nusa Ceningan, pulau terkecil dari tiga pulau antara Penida dan Lembongan. Ceningan lebih merupakan perpanjangan dari Lembongan dan terhubung dengan fotogenikjembatan cintaatau jembatan cinta. 

Budidaya rumput laut juga dilakukan di Kepulauan Nusa, begitu pula tarian dan tariannyaNyepi Segara.Seperti yang telah disebutkan, pulau ini kecil, luasnya hanya tiga kilometer persegi, sehingga Anda dapat dengan mudah menjelajahi seluruh pulau hanya dalam beberapa jam. Wisatawan datang ke Ceningan untuk snorkeling, berselancar, dan lompat tebing.Laguna biru, situs paling populer di pulau ini, menawarkan air biru kehijauan yang indah, namun karena arusnya yang kuat, ada tempat yang lebih baik untuk berenang. 

Meski terkesan kalah dari ketiganya, pesona alam Nusa Ceningan tetap akan membuat Anda terkesan. 

 

Sorotan Lainnya dari Kepulauan Nusa

Temui mata di pulau nusa

Lautan Sunyi Perayaan di Kepulauan Nusa

Nyepi Segara merupakan tradisi unik yang hanya terdapat di Nusa Lembongan dan Ceningan. Kita sudah familiar dengan Nyepi atau Hari Raya Nyepi yang terkenal di seluruh Bali, di mana semua aktivitas dihentikan dan sumber lampu dimatikan sepanjang hari sebagai bagian dari langkah menyambut Tahun Baru dengan cara yang kontemplatif. 

Di dalam Nyepi Segara (kadang disebut Nyepi Laut), terhentinya segala aktivitas hanya terjadi di laut. Jadi, dilarang memancing, naik perahu, berselancar, berenang, dan berjalan-jalan di pantai—semuanya dilarang sebagai tanda penghormatan kepada Dewa Laut, Dewa Bharuna. Sebelum hari itu, masyarakat desa akan mengadakan upacara di pantai untuk berdoa dan mempersembahkan sesaji berupa hewan kurban seperti ayam atau bebek. Namun perjalanan darat masih diperbolehkan. 

Nyepi Laut terjadi setiap tahun setiap bulan Oktober di Kepulauan Nusa selama siklus ke-4 bulan purnama. 

perayaan laut sunyi di kepulauan nusa

Menari dengan Kuda 

Tarian tradisional di Bali menceritakan kisah para dewa (biasanya gambaran dari epos Ramayana atau Mahabharata). Dan dalam bentuk aslinya, pengalaman tersebut bisa sangat menghantui dan mistis karena para penari dirasuki roh, sehingga tubuh mereka tidak dapat ditembus oleh benda tajam atau terbakar. 

Tarian tradisional Sang Hyang Jaran mempunyai banyak versi di setiap daerah Bali. Yang ada di Nusa Lembongan menyampaikan kisah Dewa Siwa dalam pencariannya mencari sumber air suci. Pendeta Ida Pedanda Gede Punia menciptakan tarian serupakuda lumpingtari di Jawa Timur. 

Penari menunggangi kuda bambu, dan pada satu titik, dalam keadaan kesurupan magnetis, ia akan menari di atas arang panas yang terbuat dari batok kelapa—tanpa terluka. Berbeda dengan tarian tradisional lainnya yang diiringi gamelan, tari Sang Hyang Jaran justru diiringi senandung, dan vokalisasi penyanyilah yang menentukan gerakan penarinya. 

Saat ini, tidak banyak warga Lembongan yang bisa menampilkan tari Sang Hyang Jaran, dan saat ini, hanya dua kelompok masyarakat—keduanya berbasis di Desa Jungutbatu—yang diketahui masih mempraktekkannya. 

 

 

Daftar isi

WISATAWAN YANG PERHATIAN
Karma Instan #17 Majalah Mindful Traveler Cover Indonesia
Instant Karma #17
Juli – Agustus 2023

Sedang tren

denpasar-exploring-the-heart-of-bali's-capital-city

Denpasar - Menjelajahi Ibu Kota Bali

permainan leela kehidupan

Permainan Leela

artikel budaya orang sasak lombok majalah karma instan mundful travel traveler indonesia

Sasak Culture Lombok

anjing kintamani bali

Anjing Bali - Ras Kuno & Sahabat Manusia

Read more Explore articles

Sekarang Saat Terbaik Mengunjungi Indonesia

Keajaiban Gua Batu

#22

Delhi – Warisan bertemu Modernitas

Menyentuh Langit dengan Menara Kembar Petronas Malaysia

id_IDBahasa Indonesia