Pura Danau Tamblingan

Pura Danau Tamblingan

Kemisteriusan Pura Danau Tamblingan. Explore permata tersembunyi yang NYATA ini, makna spiritualnya, dan keindahan alam di Bali.

Bagikan ini:

Tersembunyi di dataran tinggi Bali, Pura Danau Tamblingan, yang dikenal sebagai Pura Gubug, menawarkan tempat pelarian yang tenang dari tempat-tempat wisata yang ramai di pulau ini. Terletak di tepi Danau Tamblingan, pura suci ini memadukan keindahan alam dengan makna spiritual, memberikan pengunjung sisi Bali yang damai dan tak tersentuh.

Apa yang Membuat Pura Danau Tamblingan Istimewa?

Meskipun Bali terkenal dengan pantainya, pulau ini juga menyimpan harta karun pedalaman yang menakjubkan seperti Danau Tamblingan. Terletak di lereng utara Gunung Lesung, Tamblingan terletak di kaldera gunung berapi kuno, dikelilingi oleh persawahan, perkebunan kopi, dan Gunung Cagar Alam Batukaru beserta Pura.

Pagi-pagi di sini sungguh ajaib, dengan kabut yang menggantung di atas air dan pepohonan terpantul di danau, memberikan nuansa yang mempesona.

Pura Gubug terletak tenang di tepi danau. Meski tampak terbengkalai, hal ini menjadi daya tarik tersendiri. Pura yang didedikasikan untuk Dewi Danu, dewi danau dan sungai ini masih menjadi tempat berlangsungnya upacara keagamaan. Menurut legenda setempat, pura ini dibangun setelah sebuah penyakit melanda desa Gubug di dekatnya, dan air danau tersebut diyakini dapat menyembuhkan penyakit tersebut.

4ee8a1c3fba365012140264ed5f2bc94

Keindahan Pura Danau Tamblingan

Saat musim hujan, permukaan danau meluap dan Pura Gubug tampak seperti mengapung di atas air, sehingga menciptakan pemandangan yang menarik minat pasangan Bali untuk berfoto pra-pernikahan.

Kuil dan gerbang yang ditutupi lumut, diselimuti kabut dan dibingkai oleh danau yang tenang, menjadikannya tempat yang ideal bagi para fotografer. Arsitektur tradisional Bali dan lokasinya yang terpencil menawarkan sekilas pesona Bali kuno kepada pengunjung, bebas dari gangguan kehidupan modern.

Pemandangan udara Pura Danau Tamblingan

Cara Menuju Pura Danau Tamblingan

Terletak di MundukPura Danau Tamblingan berjarak sekitar 1,5 hingga 2 jam berkendara dari tempat-tempat populer seperti Ubud, Canggu, atau Kuta. Jalan menuju pura ini akan membawa Anda melewati dataran tinggi Bali, yang menawarkan pemandangan indah dari pedalaman pulau yang subur.

Cara terbaik untuk sampai ke sana adalah dengan menyewa skuter atau menyewa mobil pribadi beserta sopir. Perjalanan ini merupakan petualangan yang indah melalui perkebunan kopi dan hamparan sawah.

Menjelajahi Luar Kuil

Jika Anda ingin lebih dari sekadar mengunjungi kuil, hutan hujan di sekitarnya menawarkan kesempatan trekking yang hebat.

Tamblingan Lake Trek membawa pendaki melewati hutan lebat dengan pohon beringin kuno dan beragam satwa liar. Anda juga akan menemukan Gunung Lesung, kerucut gunung berapi yang telah punah yang tertutup hutan lebat. Trek berpemandu sering kali mencakup naik kano melintasi danau, yang memungkinkan Anda menikmati air tenang dan keindahan alam Tamblingan dari perspektif yang berbeda.

Makna Spiritual Pura Danau Tamblingan

Pura Gubug memiliki makna spiritual yang dalam bagi umat Hindu Bali. Pura ini didedikasikan untuk Dewi Danu, dan upacara pemurnian air sering diadakan di sini.

Meskipun pura ini terasa terpencil, namun pura ini tetap menjadi tempat yang aktif untuk upacara keagamaan. Pengunjung dapat merasakan energi yang damai dan keterhubungan dengan warisan budaya Bali saat menjelajahi pura ini.

danau tamblingan

Tips Penting untuk Mengunjungi Pura Danau Tamblingan

  • Biaya Masuk: Biaya masuknya adalah 20.000 Rupiah (sekitar $1) per tahun 2024. Biaya ini sudah termasuk akses ke danau dan halaman kuil. Tersedia wisata jalan kaki berpemandu dan naik kano dengan biaya tambahan.
  • Waktu Terbaik untuk Berkunjung: Pagi hari adalah waktu terbaik untuk berkunjung. Kabut di atas danau menciptakan suasana magis dan damai yang cocok untuk fotografi.
  • Cuaca: Daerah di sekitar danau lebih sejuk dan lebih lembap dibandingkan daerah pesisir Bali. Dengan ketinggian 1.200 meter (4.000 kaki), ada baiknya membawa jaket jika Anda berencana untuk mendaki.
  • Aturan Berpakaian: Seperti halnya semua pura di Bali, pengunjung harus berpakaian sopan. Sarung biasanya disediakan, tetapi sebaiknya Anda membawa sarung sendiri.

Kesimpulan

Rasakan sisi Bali yang lebih damai, Pura Danau Tamblingan menawarkan tempat peristirahatan yang tenang dan mistis.

Dikelilingi oleh hutan dan tradisi kuno, Pura Gubug adalah permata tersembunyi yang menunggu untuk ditemukan. Baik Anda ke sana untuk mengunjungi pura, trekking, atau danau, ini adalah pengalaman yang membawa Anda jauh ke jantung keindahan alam dan spiritual Bali.

FAQ

  1. Apa yang istimewa dari Pura Danau Tamblingan?
    Pura Danau Tamblingan terletak di Danau Tamblingan, menawarkan suasana yang damai dan mistis, jauh dari keramaian tempat wisata di Bali. Lokasinya membuatnya tampak mengapung di danau saat musim hujan.
  2. Apakah pengunjung dapat menjelajah bagian dalam Pura Danau Tamblingan?
    Pengunjung dapat menjelajahi halaman kuil, meskipun akses ke kuil bagian dalam mungkin dibatasi selama upacara keagamaan.
  3. Bagaimana saya bisa mencapai Pura Danau Tamblingan?
    Pura ini terletak di Munduk, sekitar 1,5 hingga 2 jam dari Ubud atau Canggu. Cara terbaik untuk mencapainya adalah dengan menyewa skuter atau mobil pribadi beserta sopir.
  4. Kegiatan apa saja yang tersedia di dekat Pura Danau Tamblingan?
    Pengunjung dapat berjalan melintasi hutan hujan, naik kano menyeberangi Danau Tamblingan, dan menjelajahi pura-pura terdekat lainnya.
  5. Kapan waktu terbaik untuk berkunjung?
    Pagi-pagi sekali adalah waktu terbaik untuk berkunjung. Kabut di atas danau menciptakan suasana damai dan magis, cocok untuk fotografer dan pencari spiritual.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

what others read

Cara Berdamai dengan Emosi dan Terhubung Kembali dengan Diri Sejati Anda

Amed – Tempat Jiwa Bali Bertemu Laut

Gotong Royong – Sebuah cara hidup yang melampaui tradisi

#23

Tak Ada Terumbu Karang, Tak Ada Ikan, Tak Ada Makanan

#23

Ines Katamso – Hidup Berdampingan secara Simbiosis

#23

Seni untuk Semua – Misi Ina Leah untuk Meruntuhkan Hambatan dan Menyembuhkan

#23

Jiwa di Balik Amal