Nusa Lembongan menerima pengunjung terbanyak dari ketiga pulau tersebut karena medannya yang lebih mudah diakses. Situs populernya meliputi pemecah ombak Devil's Tears yang spektakuler dan Pantai Mushroom Bay yang berpasir putih dan indah.
Pemandangan umum lainnya di Nusa Lembongan adalah ramainya aktivitas petani rumput laut di sepanjang garis pantai. Setelah ditinggalkan demi karir yang lebih menguntungkan di sektor pariwisata dan perhotelan, budidaya rumput laut kini kembali menjadi bisnis—salah satu penyebabnya adalah pandemi, ketika banyak keluarga beralih ke praktik ini dalam upaya untuk menghidupi diri mereka sendiri dan komunitas mereka, termasuk keluarga. generasi yang lebih muda.
Saat fajar, para petani menuju ke pantai untuk merawat rumput laut merah mereka (darikappaphycus alvarezii dan Eucheuma spinosumvarietas), yang hanya membutuhkan waktu 30 hari untuk panen. “Yang hebat dari budidaya rumput laut adalah siapa pun bisa melakukannya, dan air di Lembongan sangat cocok untuk budidaya rumput laut,” kata Made Masak, seorang koki di Resor Morin yang menggunakan rumput laut untuk hidangan penutup dan semangkuk smoothie. Fakta menarik: Indonesia adalah pengekspor rumput laut nomor satu di tahun 80-an, digunakan untuk konsumsi dan industri farmasi dan kecantikan.