Kera Chimba 1

Âpe Chimba: Menyalurkan Yang Suci Melalui Musik

Âpe Chimba bukan hanya seorang musisi; dia adalah pendongeng jiwa, pengembara suara melintasi lanskap kesadaran.

Ditulis oleh

Membagikan

Sebuah nama yang beresonansi dengan misteri dan hubungan dengan alam, Âpe Chimba, adalah seorang visioner musik yang komposisinya melampaui batas dan waktu. Terlahir dari rasa hormat yang mendalam terhadap Misteri Besar dan terinspirasi oleh ritme alam yang paling dasar, musik Âpe adalah permadani dinamis yang ditenun dari nyanyian saluran perdukunan dan bahasa aslinya, Spanyol.

Beragam Inspirasi, Satu Visi

Berangkat dari kekayaan pengaruh, musik Âpe menentang kategorisasi. Berakar pada tradisi masyarakat adat dan dipenuhi dengan kearifan tanaman visioner, lagu-lagunya melintasi alam trance perdukunan, melodi rakyat adat, dan nyanyian suci. Setiap nadanya merupakan bukti hubungan mendalamnya dengan bumi dan kosmos, mengundang pendengar untuk memulai perjalanan introspeksi dan kegembiraan.

Konser Ape Chimba 2022 0203konser

Pengembara Musik Era Baru

Âpe Chimba bukan hanya seorang musisi; dia adalah pendongeng jiwa, pengembara suara melintasi lanskap kesadaran. Pertunjukan live-nya lebih dari sekadar konser; itu adalah ritual, upacara yang menjembatani hal duniawi dengan hal surgawi. Melalui perpaduan lagu-lagu Afrika kuno, irama Flamenco, getaran Latin, dan suara elektronik global, Âpe menciptakan pengalaman mendalam yang melampaui batas-batas budaya. 

 

APE CHIMBA

R1 03771 022AEkspor JPG 16Base

Seorang musisi multi-instrumental, penyanyi, komposer, dan produser musik. Musik Âpe Chimba bergema melintasi batas dan waktu memadukan hal-hal mendasar dan ilahi. Dia mengambil inspirasi dari musik Afrika kuno, Flamenco, Latin, lagu-lagu rakyat Pribumi, dan musik elektronik dunia, musik live Ape memunculkan refleksi diri yang mendalam dan ekstasi tarian yang membebaskan.

Kampung halaman: Ibiza, Spanyol
Pengaruh: Akar dunia asli

Instagram: @apechimba

Youtube: @apechimba

 

DÍDAC RUIZ

Adalah seorang multi-instrumentalis yang mengkhususkan diri dalam perkusi dan alat musik dawai Afrika. Selalu mencari pembelajaran baru, ia menjelajahi dunia, khususnya Maroko untuk mempelajari pengobatan warna dalam tradisi Gnawa bersama Mahmoud Gania yang terkenal dan keluarganya.

Dídac juga pernah berpartisipasi sebagai anggota grup musik Jerman Embryo, pelopor musik etnik eksperimental. Ia sering bepergian ke Afrika Barat: Senegal, Mali, dan Guinea Bissau untuk belajar dengan berbagai maestro musik Afrika. Semua pengetahuan ini menghasilkan produksi musik dunia magis khas Didac.

Instagram @didakrootz

 

EL SUCHI

Adalah produser musik & multi-instrumentalis genre-bending Guatemala. Dalam suaranya terdapat beragam warna, suasana hati, dan instrumentasi organik yang didorong secara emosional dan berdenyut mengikuti ritme alam.

Instagram @el.suchi

Pertunjukan live band Ape Chimba memikat dan membingungkan penonton. Menghadirkan refleksi diri yang mendalam dan tarian gembira yang membebaskan. Pengalaman bermusik ini bukan sekedar pertunjukan, melainkan sebuah doa dan perjalanan komunal. Musik Ape menggemakan keabadian dalam diri kita semua, mengekspresikan emosi manusia yang paling murni dan membawa kita ke pintu perayaan sakral.

Pada tanggal 3 Januari 2020, Âpe mempersembahkan album debutnya “Kwô”, yang saat ini tersedia di semua platform seperti Spotify, iTunes, dll. Pada bulan Juli tahun yang sama, Ape merilis film pendek & video musik “AMORIRI” yang telah menjadi karya seni ikonik untuk gerakan Neo-Tribal dan Seni sebagai Aktivisme. Ape ikut menyutradarai, memerankan, dan menulis film pendek tersebut.

what others read

Seni yang Terwujud dari Jiwa Indonesia – Jake Paul White

Ines Katamso – Hidup Berdampingan secara Simbiosis

Seni untuk Semua – Misi Ina Leah untuk Meruntuhkan Hambatan dan Menyembuhkan

Read more People articles
#23

Seni untuk Semua – Misi Ina Leah untuk Meruntuhkan Hambatan dan Menyembuhkan

#23

Jiwa di Balik Amal

#22

Penjaga Kebijaksanaan Menyalakan Kembali Cara-Cara Kuno

#21

Melukis Jalur Menuju Kesehatan Mental – Graham Cullis