Seniman lukis Ines Katamso orang jawa perancis

Ines Katamso - Hidup Berdampingan Simbiosis

Melalui karya seninya, Ines Katamso menginspirasi pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan rumit antara alam, budaya, dan identitas manusia.

Bagikan ini:

Penutup Instant Karma Magazine #23
Instant Karma #23

Tokoh kreatif berdarah Jawa-Prancis ini memadukan ilmu pengetahuan, spiritualitas, ekologi, dan kearifan leluhur, menciptakan pengalaman yang menguji kembali ikatan simbiosis kita dengan alam. Saat dunia bergulat dengan degradasi lingkungan, identitas sosial, dan kondisi manusia, penyelidikan artistik Ines Katamso menawarkan refleksi yang menyentuh tentang zaman kita.

Seniman visioner ini, yang berakar pada budaya Indonesia dan Prancis, telah mengembangkan praktik khas yang menyatukan seni, sains, spiritualitas, dan kearifan leluhur.

Simbiosen

2 ines katamso berskala
Atas kebaikan seniman di Biennale Lyon, Prancis
Foto Jair Lanes

 

Karya Katamso didukung oleh konsep Simbiosen, istilah yang dicetuskan oleh filsuf Australia Glenn Albrecht untuk menggambarkan era masa depan hubungan simbiosis antara manusia dan alam.

6 skala
Atas kebaikan seniman Ines Katamso

 

8 skala
Atas kebaikan seniman di Biennale Lyon, Prancis
Foto Jair Lanes
Pameran seni Ines Katamso
Atas kebaikan seniman di Biennale Lyon, Prancis
Foto Jair Lanes

Melalui seninya, ia berupaya menyatukan kembali jalinan-jalinan yang terputus dari hubungan kita dengan lingkungan, menantang narasi antroposentris yang telah berkontribusi terhadap krisis ekologi saat ini.

 

Dengan karya ini yang diberi judul Pasca-TrataInes kemudian melanjutkan penyelidikannya berdasarkan kepunahan massal keenam dan pertanyaan tentang masa depan manusia dan keadaan alam:

 

“Jika umat manusia punah, warisan apa yang akan ditinggalkan masyarakat kita?”

 

Pameran seni Ines Katamso
ESQUISSE oleh Ines Katamso

Terinspirasi oleh cara para ilmuwan mempelajari lapisan tanah untuk mengungkap sejarah, mengungkap fosil, peristiwa geologi, aktivitas biologis, dan artefak, dengan plastik daur ulang, ia menciptakan 'fosil masa depan' dari puing-puing konstruksi dan plastik daur ulang yang ditemukan di dekat studionya, bereksperimen dengan scagliola, teknik kuno untuk mereplikasi batu guna mencapai tekstur baru pada hasil akhir.

Teknik Leluhur Bertemu dengan Material Modern

Proses kreatif Katamso dicirikan oleh penggunaan bahan-bahan organik seperti tanah, mineral, dan tanaman, dikombinasikan dengan penelitian cermat di bidang geologi dan paleontologi.

Pendekatan inovatifnya telah menghasilkan pengembangan pastel dan pigmen buatan tangan, yang ia gunakan untuk membuat karya-karya rumit yang menggugah pikiran. Karya-karya terbarunya telah menggunakan plastik daur ulang, yang mendorong pemirsa untuk menghadapi dampak buruk aktivitas manusia terhadap planet ini.

Proses kreatif Katamso ditandai oleh:

Bahan Organik
Tanah, mineral, dan tanaman, dipilih dengan cermat untuk menghormati alam dan ritmenya.

Penelitian yang cermat
Menyelami geologi dan paleontologi untuk mengungkap rahasia sejarah Bumi dan kisah-kisah kuno yang terukir di dalamnya.

Pastel dan Pigmen Buatan Tangan
Teknik inovatif dan padat karya menghasilkan warna-warna alami yang unik, yang memberikan kesan autentik pada karyanya.

Plastik Daur Ulang
Tambahan yang lebih baru, dimasukkan untuk menghadapi dampak buruk aktivitas manusia terhadap planet ini, memicu percakapan penting tentang keberlanjutan dan warisan kolektif kita.

Pameran seni Ines Katamso

Dari Fosil hingga Warisan Masa Depan

Dalam pameran terkenalnya, “Inquirious” (2023), Katamso menyajikan koleksi fosil, yang melambangkan ilmu pengetahuan, pengetahuan, dan spiritualitas kuno.

Tema ini dieksplorasi lebih lanjut dalam “Post-Trata” (2024), di mana ia menciptakan 'fosil masa depan' dari plastik daur ulang, mengajak pengamat untuk merenungkan warisan yang akan ditinggalkan manusia jika mereka menghilang.

 

“Tujuan saya adalah menciptakan ruang untuk kontemplasi, mengajak pemirsa untuk merenungkan interaksi yang rumit antara sains, spiritualitas, dan identitas pribadi untuk mempertimbangkan kembali hubungan mereka dengan alam.”

Menginspirasi Era Baru Pengelolaan Lingkungan

Melalui karya seninya, Ines Katamso menginspirasi pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan rumit antara alam, budaya, dan identitas manusia.

Saat dunia menghadapi kompleksitas kepunahan massal keenam, karyanya berfungsi sebagai pengingat kuat akan kebutuhan mendesak akan koeksistensi simbiosis dan pengelolaan lingkungan.

 

Hubungi Artis

Instagram: @ines.katamso
Surel: halo@ineskatamso.art
Situs web: seni ineskatamso

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Penutup Instant Karma Magazine #23
Instant Karma #23

what others read

Seni untuk Semua – Misi Ina Leah untuk Meruntuhkan Hambatan dan Menyembuhkan

Penjaga Kebijaksanaan Menyalakan Kembali Cara-Cara Kuno

Bandita Bali

Read more Artsy articles
#22

Penjaga Kebijaksanaan Menyalakan Kembali Cara-Cara Kuno

#21

Melukis Jalur Menuju Kesehatan Mental – Graham Cullis

#21

Kekuatan Pemberdayaan Perempuan di Via Via

#21

Advokat Lingkungan – Harrie Kerley