BOMBDALOVE

Dunia saat ini sangat membutuhkan cinta untuk disebarkan kepada keluarga, orang asing, dan terutama orang-orang terdekat kita.

Namun, di tengah tantangan ini, banyak individu yang secara aktif berupaya menyebarkan pesan cinta ke seluruh dunia 

Begitu pula dengan Andi Rharharha, seniman jalanan berbakat asal Jakarta yang kini menjadikan Bali sebagai rumahnya. Andi Rharharha telah menjadi tokoh terkemuka dalam dunia seni urban berkat proyek seninya yang menawan dan menggugah pikiran yang dikenal dengan nama BOMBDALOVE.

BOMBDALOVE muncul di bulan-bulan awal tahun 2015, dan sejak itu meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di jalanan Jakarta. Gerakan ini melampaui batas-batas konvensional seni, karena memanfaatkan jalanan dan ruang publik sebagai kanvas ekspresi yang kuat. Melalui BOMBDALOVE, Andi Rharharha mendorong masyarakat untuk menyelami kehidupan perkotaan yang semarak, menggunakan ruang-ruang tersebut sebagai sarana untuk berinteraksi langsung dengan dunia di sekitar mereka dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas kehidupan yang rumit.

Inti dari BOMBDALOVE terletak pada simbol yang kuat: lambang universal cinta. Andi Rharharha dengan cerdik menggunakan simbol ini untuk menyampaikan pesan cinta, persatuan, dan kemanusiaan bersama. Ikon BOMBDALOVE, selama bertahun-tahun, menjadi identik dengan gagasan cinta yang melampaui segala hambatan dan batasan, dan telah memicu perbincangan dan kontemplasi di antara mereka yang menemukannya di jalanan Jakarta.

Sekarang, mari kita selidiki lebih dalam pemikiran di balik gerakan menawan ini. Saatnya mendengar dari orang yang menghidupkan BOMBDALOVE, Andi Rharharha, dan menemukan inspirasi, motivasi, dan aspirasi yang mendorong perjalanan seninya.

 

Halo Andi, hal pertama yang ingin saya tanyakan, apa filosofi dari icon BOMBDALOVE?  

Anda memasuki BOMBDALOVE – Sebarkan Cinta. Jadi idenya adalah untuk menyebarkan gambaran visual cinta. Bagaimana menciptakan penanda dan petanda sebagai konsep semiotika visual dengan menciptakan tanda/simbol universal sederhana yaitu BOMBDALOVE sebagai propaganda visual BOMBDALOVE: Propaganda cinta. 

 

Banyak juga yang menanyakan arti nama panggilanmu, Andi Rharharha. Apakah Rharharha mempunyai arti?  

RRRespect Man, ini tentang Rasa Hormat. RHARHARHA ibarat vibrator yang bergetar di relung jiwa yang kesepian (tertawa).  

 

Bisakah Anda ceritakan apa yang membuat Anda pindah dari Jakarta ke Bali?   

Bali adalah Pulau Penyembuhan. Setiap orang masih dalam masa penyembuhan dari hal-hal yang tidak mereka bicarakan. Relaksasi setelah beraktivitas sehari-hari.  

 

Anda memulai perjalanan artistik Anda dari jalanan dan menyebarkan pesan BOMBDALOVE di jalanan. Percayakah Anda sudah banyak orang yang memahami pesan cinta yang disampaikan BOMBDALOVE? 

BOMBDALOVE sebagai tanda atau simbol propaganda jalanan berhasil mengencingi dan menandai ruang publik dengan media stiker, poster, mural, dan lain-lain. 

 

Anda juga sering mengadakan pertunjukan teater langsung di hadapan penonton. Pesan apa yang biasa Anda sampaikan dalam pertunjukan teater?  

Tubuh sebagai media yang dapat berekspresi untuk menjaga kewarasan dengan mencari alternatif kegilaan manusia dalam realisme dunia yang kacau balau. 

 

Anda juga sering membuat “Tape Art” atau karya seni dari lakban. Bisakah Anda menjelaskannya?  

Awal mula RHARHARHA Tape Art menggunakan lakban untuk menyampaikan pesan sosial politik yang saya eksekusi dengan lakban di aspal jalanan Jakarta. Saya orang pertama di Indonesia yang memanfaatkan permukaan aspal jalanan sebagai kanvas untuk berkarya dengan menggunakan lakban. Saya menjadi sombong (tertawa). 

Pada tahun 2012, bersama tim RELAX MAN, saya mendapatkan penghargaan rekor MURI karena membuat Seni Lakban di lantai sepanjang 570 M dengan menghabiskan 3.400 lakban. Saat itu PPKI (Pekan Produk Kreatif Indonesia) acara di kawasan Epicentrum Jakarta. 

 

Sepanjang perjalanan berkesenianmu, hal apa yang paling berkesan hingga saat ini?   

Dengan lakban, saya mengerjakan aspal jalan di Jakarta sepanjang Sarinah, Sudirman Thamrin, Bundaran HI, dan di depan Istana Negara, saya menggunakan lakban. 

Saya pernah dibalut saat melakukan seni teater dengan lakban pada saat Demonstrasi dan saya dipukuli. (tertawa)  

 

Pesan Andi Rharharha untuk seniman muda Indonesia dan Bali pada khususnya. 

Saat kamu terpuruk dan berada di fase terendah, gunakan bakatmu untuk bangkit! Kerjakan dulu baru gaya. Teruslah berkarya, generasi setelah saya akan mengendalikan dunia ini dengan pikiran dan karya seni mereka! 

 

Silakan Cek Instagram Andi Rharharha : @bomdalove 

Daftar isi

WISATAWAN YANG PERHATIAN
Karma Instan #17 Majalah Mindful Traveler Cover Indonesia
Instant Karma #17
Juli – Agustus 2023

Sedang tren

denpasar-exploring-the-heart-of-bali's-capital-city

Denpasar - Menjelajahi Ibu Kota Bali

permainan leela kehidupan

Permainan Leela

artikel budaya orang sasak lombok majalah karma instan mundful travel traveler indonesia

Sasak Culture Lombok

anjing kintamani bali

Anjing Bali - Ras Kuno & Sahabat Manusia

Read more Artsy articles

Rasakan “A Night in Paris” di Ubud Food Festival 2024

Festival Seni Jalanan Tangi 2024: Sekala

#22

Penjaga Kebijaksanaan Menyalakan Kembali Cara-Cara Kuno

Âpe Chimba: Menyalurkan Yang Suci Melalui Musik

id_IDBahasa Indonesia