Cara Alam – Masyarakat Mentawai
Masyarakat Mentawai merupakan penduduk asli pulau-pulau di bagian barat Sumatera. Suku ini sudah mendiami Kepulauan Mentawai sejak 500 SM.
Pulau Siberut di Samudera Hindia adalah bagian dari provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Inilah rumah masyarakat Mentawai yang menjalani gaya hidup semi nomaden di zona pesisir dan hutan hujan.
Langit adalah jam mereka
Ditopang oleh perburuan dan pengumpulan makanan, kehidupan mereka mungkin tidak mendapatkan kenyamanan yang biasa dirasakan oleh dunia luar. Namun kita tidak boleh lupa bahwa sebelum manusia memperoleh kenyamanan yang mengatur dunia modern, kita memiliki gaya hidup mandiri dan berkelanjutan yang sepenuhnya didukung oleh alam.
Jumlah penduduk Mentawai sekitar 600.000 jiwa. Suku ini hampir seluruhnya terisolasi dari dunia luar karena lokasinya yang berada di pulau terpencil yang tertutup lahan basah. Suku Mentawai berkerabat dengan suku lain yang mendiami kepulauan Asia Tenggara dan Pasifik. Bahasa Mentawai termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia. Kontak pertama orang Mentawai dengan dunia luar terjadi ketika mereka ditemukan oleh Belanda yang membawa agama Kristen.
Arat Sabulungan
Suku Mentawai mempunyai agama dan kepercayaan tersendiri. Kepercayaan yang dianut oleh suku asli dan masyarakat Mentawai disebut Arat Sabulungan. Mereka percaya bahwa segala sesuatu yang ada mempunyai roh dan jiwa. Apabila roh tersebut tidak dirawat dengan baik, maka ia akan berkeliaran, menimbulkan musibah, dan menimbulkan penyakit. Oleh karena itu, suku Mentawai sangat mempercayai benda-benda yang mereka anggap keramat.
Sikere adalah tabib atau tabib suku Mentawai dan bermanfaat bagi semua orang tanpa imbalan dan biaya. Jika Anda sakit, Anda bisa menggunakan Sikere sebagai dokter. Ia mencari obat tradisional dari daun-daunan dan sumber lain yang terdapat di alam, tergantung penyakit apa yang ingin disembuhkan.
Penyembuh Dukun
Mereka menggunakan tumbuhan dan tumbuh-tumbuhan yang dikumpulkan dari hutan untuk tujuan penyembuhan. Setiap desa memiliki tabib alami (Sikere), yang pada dasarnya adalah seorang dukun. Keahlian sang dukun terhadap flora hutan menjadikannya perantara dengan dunia roh.
Dukun menggunakan tanaman hutan untuk mengatur upacara mengusir entitas negatif dari pasien lemah selama ritual pembuatan obat. Dukun berdandan rumit, termasuk memakai mahkota bunga. Mantra dan mantra diucapkan, dan sebagian ramuan yang disimpan dipindahkan ke wadah yang sudah disiapkan. Setelah entitas negatif diusir, roh pelindung diundang untuk menjaga pasien. Pembunuhan hewan kurban harus disetujui oleh roh itu sendiri, dan hasil kurbannya dibagikan kepada tetangga.
Tato mereka sangat menjadi simbol identitas diri masyarakat Mentawai
Desain tato mereka adalah salah satu bukti paling menonjol dari tradisi animisme Mentawai. Jangan heran jika melihat sekujur tubuh pria dan wanita Mentawai dilukis dengan tato. Bagi mereka, tato ibarat pakaian. Nyatanya, keberadaan mereka menciptakan sebuah identitas. Seni tato yang mereka gunakan jauh dari kata modern. Tinta yang digunakan berasal dari arang kayu atau sisa pembakaran, dihaluskan, lalu dicampur dengan air tebu. Duri atau jarum yang dicelupkan ke dalam tinta ditusukkan ke dalam lapisan kulit sehingga membentuk berbagai motif.
Mentawai mewakili seluruh pulau seperti Pulau Siberut, Pulau Sipora dan lain-lain
Mentawai memiliki budaya yang unik dan otentik. Sebenarnya bukan hanya Pulau Siberut saja yang mempunyai budaya tersebut, namun seluruh Kepulauan Mentawai dulunya mempunyai budayanya masing-masing. Karena zaman modern ini, bisa dikatakan hanya Pulau Siberut saja yang masih menganut hal tersebut.
Apakah semuanya akan hilang atau kebiasaan dan adat istiadat mereka tetap hidup tergantung pada generasi selanjutnya di pulau ini.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan
Di zaman sekarang, profesi baru masyarakat Mentawai tidak bisa lepas dari industri pariwisata. Namun pengelolaan gaya pariwisata ini kurang berpengalaman. Pariwisata nampaknya mengandalkan sumber daya manusia dari dunia luar. Sumber daya manusia ini berasal dari orang Indonesia dan orang Barat yang menetap di sini untuk melakukan bisnis pariwisata dengan penduduk setempat.
Tingkah laku masyarakat hutan Mentawai menjadi daya tarik wisata di sini karena mereka yang berada di luar hutan selalu tertarik untuk menyaksikan dan merasakan alam hutan.
Di tengah lautan, yang ditutupi oleh lahan basah, Kepulauan Mentawai telah diatur oleh keterpencilan dan swasembada selama ratusan, bahkan ribuan tahun.
Jika ada yang memandang gaya hidup ini sebagai gaya hidup yang primitif, terbelakang, dan berumur pendek, maka hal ini merupakan suatu hal yang memalukan. Gaya hidup sederhana seperti ini terus membentuk pengalaman manusia akan kebahagiaan dan kemandirian.
Jika ingin mengunjungi suku tersebut harus memiliki mental yang kuat karena hanya dapat diakses melalui sungai dan perahu kecil.
Cara mengunjungi Pulau Siberut
Anda bisa naik pesawat dari Jakarta menuju kota Padang Bandara Minang Kabau. Sebaiknya tiba satu hari sebelum menuju Pulau Siberut karena fast boat berangkat pagi-pagi sekali.
Artikel ini terinspirasi dan dimungkinkan
bekerja sama dengan Wisata Mentawai Dan Perjalanan Bandita