Cicipi Legenda tersebut.
Kecintaan terhadap kopi mempunyai tradisi panjang bersama Bhineka Djaja. Sejak didirikan pada tahun 1900 Bhineka Djaja sepenuhnya dimiliki oleh keluarga dan kini dijalankan oleh generasi keempat. Kisah sukses mereka didasarkan pada inovasi berkelanjutan.
Mau Kopi?
Ketika kedai kopi baru bermunculan seperti jamur di Denpasar, ada satu bisnis kopi yang tutup pada saat yang bersamaan. Meski begitu, masyarakat Indonesia adalah pecinta kopi. Kafe Bhineka Djaja dan merek kopinya “Kopi Bali” adalah salah satu yang paling terkenal dan tertua di Denpasar. Dan dengan lokasinya yang istimewa tepat di Jl. Gajah Mada juga menjadi sorotan.
Pertama kali dibuka pada tahun 1900 bernama Bian Ek, hanya sekedar toko yang menjual kopi asal Indonesia dan menjadi kopi nomor satu di Bali.
Pada tahun 1935 mengalami transformasi dan menjadi Bhineka Djaja oleh Bapak Djuwito Tjahjadi. Tak lama kemudian bisnis kopi tersebut diserahkan kepada generasi ketiga berupa Wirawan Tjahjadi, salah satu putra Pak Djuwito.
Dengan tambahan meja dan dekorasi, tempat ini dengan cepat menjadi tempat pertemuan populer bagi orang-orang, intelektual, penulis, jurnalis, dan seniman pada masa itu dan masih sampai sekarang. Orang-orang menyesap kopi, membaca koran, bertukar pikiran, dan membicarakan kehidupan.
Kopi aromatik tersedia dari Bali, Toraja, Sumatra, Brazil, Kolombia, dan tempat lainnya.
Perusahaan hanya membeli dari pemasok lokal. Pada saat yang sama terlihat sangat mengundang dan pelanggan suka tinggal selama beberapa jam dan dapat menyaksikan hiruk pikuk jalanan. Biji kopi dari Indonesia dan belahan dunia lain dipanggang di tempat dan terdapat sedikit pameran seni di kafe dengan karya seni yang dilukis dengan kopi dan hal-hal unik lainnya dari era kolonial untuk dilihat.
Kafe ini buka dari jam 9 pagi sampai jam 4 pagi setiap hari.
Datang dan bergabunglah dengan satu-satunya Bali Kopi yang legendaris.
Pergi ke sana dengan Google Peta
Situs web: www.kopibali.com
Ikuti di Instagram @bhineka_djaja