“Gotong Royong membangun
kekuatan suatu bangsa. Bersama
kita bangkit, bercerai kita runtuh.
– Sukarno –
Gotong berarti “mengangkat”, dan royong berarti “bersama”—dan itulah yang terjadi ketika orang Indonesia mempraktikkan Gotong Royong.
Dari Mana Gotong Royong Berasal
Jauh sebelum kekuatan kolonial menginjakkan kaki di Indonesia, Gotong Royong Itulah cara orang bertahan hidup.
Hidup tidaklah mudah, dan hidup sendiri bukanlah pilihan. Masyarakat berkumpul bersama untuk menanam padi, memanen tanaman, atau membangun rumah. Di Jawa, petani tidak hanya membajak sawah, mereka juga membaginya.
Di Bali, pura bukan hanya tempat untuk beribadah – pura dibangun dan dirawat oleh semua orang, bersama-sama. Ketika bencana melanda, Gotong Royong yang membantu orang-orang membangun kembali diri mereka. Saat itu, itu bukan pilihan, tetapi bagaimana Anda menjalani hari.
Gotong Royong Hari Ini
Maju cepat ke masa kini, kota-kota di Indonesia mungkin sedang berkembang pesat, tetapi Gotong Royong masih hidup dan berkembang.
Ketika banjir melanda Jakarta, masyarakat tidak menunggu orang lain untuk memperbaiki keadaan – mereka saling membantu. Di kota-kota, orang-orang mengorganisir pembersihan bukan karena mereka harus melakukannya, tetapi karena mereka tahu bahwa itulah satu-satunya cara untuk menjaga lingkungan mereka tetap berjalan.
Dan kini, Gotong Royong tidak hanya terjadi di desa-desa, namun sudah merambah ke ranah digital.
Media sosial adalah tempat berkumpul baru, yang menghubungkan orang-orang untuk membantu korban bencana, proyek komunitas, dan lain sebagainya. Teknologi memudahkan pengorganisasian, tetapi inti dari Gotong Royong tetap sama: orang membantu orang lain, tanpa pamrih.
Gotong Royong di Dunia Saat Ini
Dalam dunia yang seringkali terasa lebih individualistis karena globalisasi, semangat Gotong Royong tidak pernah lebih penting dari sebelumnya. Itulah yang membuat masyarakat tetap terhubung, memperkuat rasa memiliki, dan membantu melestarikan nilai-nilai budaya yang mengikat kita bersama.
Ketika bencana alam terjadi, Gotong Royong menjadi kekuatan yang dahsyat untuk membantu mereka yang membutuhkan. Namun, tidak berhenti di situ. Gotong Royong juga memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan sosial seperti kemiskinan, pengangguran, dan ketidaksetaraan.
Ini bukan hanya tentang tradisi! Ini tentang menggunakan kekuatan kolektif untuk mengatasi hambatan yang kita hadapi saat ini.
Mengapa Gotong Royong Lebih Penting dari Sebelumnya
Dalam dunia yang seringkali terasa bergerak terlalu cepat dan memisahkan orang-orang, Gotong Royong adalah perekat yang menjaga masyarakat tetap bersatu.
Tentu saja, kota-kota terus berkembang, dan kehidupan semakin sibuk, tetapi itulah mengapa semangat kebersamaan ini begitu penting. Semangat ini mengingatkan kita bahwa betapa pun sibuknya keadaan, kita akan lebih kuat jika kita saling bersandar.
Bagi generasi muda, Gotong Royong bukan hanya sesuatu yang dilakukan kakek-nenek mereka – ini adalah alat yang mereka gunakan untuk memecahkan masalah masa kini, seperti membersihkan lingkungan atau memperjuangkan keadilan sosial.
Apa yang Dapat Dipelajari Dunia
Begini masalahnya: Gotong Royong bukan hanya untuk Indonesia. Ini adalah pelajaran yang dibutuhkan dunia.
Bayangkan jika kita mengambil semangat ini – kebiasaan untuk maju, ketika segala sesuatunya dipikirkan – dan menerapkannya di mana-mana. Di lingkungan sekitar, sekolah, tempat kerja.
Dimulai dari hal kecil: membantu tetangga, membersihkan taman, atau membantu orang yang membutuhkan. Tindakan sederhana ini membangun dunia yang lebih kuat dan lebih berbelas kasih.
Itulah yang dimaksud dengan Gotong Royong.
Itu pengingat bahwa bersama-sama, kita lebih kuat.
Dunia mungkin berubah, tapi Gotong Royong tetap, menunjukkan kepada kita bahwa di mana pun kita berada, kekuatan komunitas akan selalu lebih besar daripada individu.
Ini tentang menjaga satu sama lain, dan di dunia saat ini, itu adalah pelajaran yang bisa kita semua gunakan.
“Gotong Royong bukan hanya sekedar tradisi – ini adalah kekuatan Persatuan dalam tindakan”